Floristri - Pemandangan pilu menyelimuti SMK Lingga Kencana Depok setelah kecelakaan tragis yang menimpa rombongan siswa pada Sabtu (12/5/2024) malam di Ciater, Subang. Karangan bunga dengan pesan duka cita terpampang di depan pintu masuk sekolah, menambah kesan mendalam atas kehilangan yang dirasakan oleh komunitas sekolah dan keluarga korban.
Dua papan karangan bunga dengan tulisan "Turut Berduka Cita" dipasang berjejer di pintu gerbang SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat. Salah satunya datang dari Civitas Yayasan Darul Irfan, sementara yang lainnya disumbangkan oleh PT Penerbit Erlangga Mahameru.
Gedung sekolah yang seharusnya sunyi di hari libur tersebut, kini dipenuhi oleh orang-orang yang datang untuk memberikan dukungan dan mengungkapkan rasa simpati mereka. Untuk menjaga ketertiban, tiga petugas kepolisian ditempatkan di pintu masuk sekolah.
Para perwakilan keluarga yang telah berkumpul sejak malam Sabtu mengisi kantong parkir dengan kendaraan mereka. Di dalam aula sekolah, puluhan perwakilan keluarga, termasuk wali murid dan guru yang menjadi korban, tengah berdiskusi dengan perwakilan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
Mawardi, pembina yayasan SMK Lingga Kencana Depok, menjelaskan bahwa saat ini fokus utama adalah membawa korban kecelakaan pulang ke rumah masing-masing. Pihak yayasan juga siap membantu proses pemakaman jenazah, dengan fasilitas yang telah disiapkan termasuk liang lahat di Yayasan Darul Maqabir.
Meskipun kejadian tragis ini mengguncang, SMK Lingga Kencana Depok tetap membuka pintunya bagi perwakilan keluarga yang membutuhkan informasi lebih lanjut. Harapannya, kegiatan belajar mengajar dapat kembali normal pada Senin (13/5/2024), memulihkan sedikit demi sedikit rutinitas sekolah.
Baca juga:
- Karangan Bunga Duka Cita
- Tugas dan Tanggung Jawab Florist: Mengungkap Peran Profesional dalam Desain Bunga
Keprihatinan Orang Tua: Penantian di SMK Lingga Kencana Depok
Para orang tua murid tiba di SMK Lingga Kencana, Depok, pada Sabtu (11/5/2024), mencari kejelasan terkait kecelakaan tragis yang melibatkan anak-anak mereka. Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Raya Palasari, Ciater, Kabupaten Subang, pada malam hari saat rombongan siswa sedang dalam perjalanan pulang dari acara perpisahan di Ciwidey, Bandung.
Tiga bus yang membawa ratusan siswa dan 20 guru terlibat dalam kecelakaan tersebut, meninggalkan para orang tua dalam kekhawatiran yang mendalam atas keselamatan anak-anak mereka.
Salah satu orang tua, Iis, menceritakan bahwa dia pertama kali mengetahui kejadian tersebut dari pesan WhatsApp grup wali murid. Informasi dari sekolah sangat minim, sehingga orang tua mengandalkan kabar dari anak-anak mereka yang berhasil menghubungi mereka sebelum kecelakaan terjadi.
Hingga saat ini, para orang tua masih menunggu kabar tentang kondisi anak-anak mereka. Beberapa di antara mereka bahkan langsung menuju ke lokasi kejadian atau ke rumah sakit untuk mencari informasi lebih lanjut.
Kepolisian Jawa Barat telah mengonfirmasi bahwa empat orang tewas dalam kecelakaan tersebut, sementara belasan lainnya mengalami luka ringan dan berat. Keterlibatan lima kendaraan, termasuk bus, motor, dan mobil, menambah keseriusan tragedi ini.
Dalam momen sedih ini, komunitas SMK Lingga Kencana Depok dan keluarga korban bersatu dalam doa dan harapan agar para korban segera pulih dan keadaan segera kembali normal.
0 Komentar